Jumat, 07 Agustus 2009

Pengertian Biosfer dan Faktor Persebaran Flora dan Fauna

1. Pengertian Biosfer.

Biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphaira atau sphere yang artinya lapisan. Dengan demikian, biosfer adalah lapisan tempat kehidupan makhluk hidup dan organisme. Biosfer merupakan tempat dimana makhluk hidup seperti flora dan fauna karena biosfer juga memiliki 2 faktor yaitu Faktor Abiotik dan Faktor Biotik.


  1. Faktor Abiotik

Faktor Abiotik meliputi Iklim atau klimatik, Relief, dan Edafik.

- Iklim : Unsur iklim adalah :

o Suhu dengan intensitas cahaya, sudut datang sinar matahari dan Gerak semu matahari

o Kelembaban

o Angin

o Curah Hujan

- Edafik dimana edafik itu merupakan tanah yang juga memiliki faktor pembentukan tanah seperti dari batuan asal, organic, dan aktivitas biologi.

- Relief dimana relief adalah bentuk dari tanah sendiri atau tinggi rendahnya permukaan bumi.

B. Faktor Biotik

Faktor Biotik meliputi :

- Flora atau Tanaman

- Fauna atau Hewan

- Aktivitas Manusia

Faktor-faktor yang menentukan adanya persebaran makhluk hidup yang menyebar di atas permukaan bumi ini adalah sebagai berikut.

1. Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di tempat itu. Lingkungan biotik adalah lingkungan antara makhluk-makhluk hidup itu sendiri.

2. Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari satu benua dan satu samudra. Kemudian retak dan bergeser secara sangat perlahan dan membentuk benua-benua, samudra dan lautan.

3. Faktor hambatan penyebaran. Hambatan itu terdiri antara lain daratan untuk makhluk penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan daratan yang menyempit seperti Amerika Tengah (Costa Rica). Bagi makhluk daratan, hambatannya adalah lautan dan selat.

2. Faktor Persebaran Flora dan Fauna.

Sejarah terjadinya penyebaran flora dan fauna di bumi ini terjadi pada masa Glasial dan Interglasial dimana waktu itu adalah zaman es. Lalu, di Indonesia sendiri terkena dampak dari Peristiwa Glasial dan Interglasial yaitu dimana terbentuknya Paparan Sunda dan Paparan Sahul dan ini membagi Indonesia. Pada saat itulah banyak hewan dan tumbuhan yang terbagi seperti ada Hewan bagian Australis, Asiatis, dan Peralihan seperti contoh :

1. Eropa dan Asia Utara disebut Palaeartic, dihuni antara lain oleh bison dan rusa rein.

2. Afrika dan Arab disebut Ethiophian, dihuni antara lain oleh gajah Afrika, jerapah dan gorila.

3. Australia dan sekitarnya, dihuni antara lain oleh kangguru, koala, wombat.

4. India sampai Indonesia disebut daerah Oriental, dihuni oleh antara lain harimau, gajah India dan kerbau.

5. Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Nearctic, dihuni oleh bison dan semacam rusa rein yang disebut Caribau.

6. Daerah Amerika Selatan disebut Neotropical dihuni antara lain oleh tapir dan monyet Howler.

Lalu, untuk tumbuhan paling banyak persebaran dengan adanya faktor abiotik yaitu Kelembaban yang merupakan unsure dari Faktor Iklim, contohnya seperti berikut :

a. Xerofit, yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.

b. Mesofit, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.

c. Higrofit, yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air

d. Tropofit, yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.

Kamis, 30 Juli 2009

Lika-Liku Pandangan Manusia Terhadap Geografi

Perkembangan Pandangan Geografi

Pandangan Geografi mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu sehingga definisinya pun berubah. Pandangan geogarafi dibagi mengjadi 5 bagian, yaitu pandangan geografi klasik, pandangan geografi modern, pandangan geografi akhir abad 19, pandangan geografi abad 20, pandangan geografi mutakhir.

a. pandangan Geografi klasik

Pada zaman Yunani kuno pandangan mengenai bumi masih dipengaruhi oleh mitologi. Namun sejak abad ke 6 SM pengaruh mitologi semakin berkurang denganberkembangnnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti, dan logika.

Orang yang pertama kali menguraikan seluk belukkeadaan suatu tempat adalah Herodotus (485 – 428 SM). Herodotus membuat laporan perjalanannya selama melakukan penjelajahan benua dan saudera disertai dengan gambar-gambar dan peta. Laporan perjalanan tersebut dinamakan Logografi.

Thales (640 – 548 SM) beranggapan bahwa bumi berbetuk keeping silinder yang terapung di atas air. Seabad kemudian pendapat Thales tidak dipakai lagi karena adanya pendapat baru yang dikatakan oleh Parmenides, yaitu bentuk bumi sebenarnya adaah bulat.

Heraclides (sekitar 320 SM) mengemukakan bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Selain dariitu diketahui pula adanya zona iklim. Meskipun belum di ketahui penyebabnya adalah letak sumbu bumi yang miring.

Strabo (64 – 20 SM) dalam bukunya yang berjudul Geographica menjelaskan bahwa studi Geografi tidak hanya mempelajari dimensi dan wilayah, tetapi juga tentang lokasinya. Selain itu juga mempelajari korelasi antaramanusia dan lingkungan alamnya.

Claudius Ptolomeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis (pertengahan abad ke-2) menjelaskan bahwa geografiadalah suatu bentuk penyajian dengan peta terhadap sebagian permukaan Bumi yang menunjukkan kenampakan umum. Menurut Ptolomeus Geogrfi lebih mengutamakan hal-hal atau fenomena yang bersifat kuantitatif. Ptolomeus juga merupakan seorang ahli dala pembuatan peta. Dia menyumbangkan kumpulan peta yang kemudian dikenal sebagai atlas Ptolomeus.

Seorang filsafat dari arab Ibnu Khaidun (1332 – 1406). Menulis buku sejarah yang dapat dikatakan sebagai embrio ilmu kemasyarakatan . Ibnu memperhatikan masalah irigasi, kehidupan bangasa nomad, dan aktivitasa perdagangan di daerah gurun.

Pandangan geografi Modern

Pandangan Geografi Modern pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724- 1804). Mnurut Kant geografi adalah disiplin ilmiah yang obyek studinya adala benda-benda atau gejala – gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosias dalam ruang (space).

Alexander Von Humbolt (1769 – 1859) lebih berminat pada kajian fisik dda biologi. Humbolt adalah ilmuwan jerma yang mengikuti perjalanan ke Amerika. Hasil dari perjalanan itu adalahsebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya.

Karl Ritter (1779 – 1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran Humbolt. Ritter menganggap bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terurtama berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebut.

Pandangan Geografi akhir abad ke- 19

Pada abad 19 geografi di pusatkan pada hewan, tumbuhan, dan iklim terutama pada bentang alamnya.

George Peskins Marsh (1801 – 1882) adalah seorang ahli Gografi dari Amerika Serikatyang perhatiannya adalah tentang pentingnya melakukan konservasi terhadap sumber daya. Marsh menekankan bahwa bukan permukaan bumi yang menentukan kehidupan manusia, tetapi manusia mengubah permukaan bumi demi kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi, keadaan akan menjadi lebih buruk apabila manusia merusak lingkungannya.

John Wisley Powell (1834 – 1902) adalah juga seorang geografi asala Amerika yang mempelajari bentang alam dan sumber daya air untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.

Friedrich Ratzel (1844 – 1904) mempelajaripengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupa manusia. Ratzel dikenal tokoh Geografi yang berpaham Fisik determinis. Pendapatnya yang terkenal adalah alam sangat menentukan kehidupan manusia.

Pandangan Geografi abad ke-20

Salah satu ciri pandangan geografi abad ke 20 adalah kajiannya yang bercorak Sosial budaya.

Vidal De La Blache ( 1854 – 1918) mengemukakan pendapatnya bahwa kajian Geografi harus menyatukan factor manusia dan factor fisik karena tujuan geografi untuk mengetahui adanya interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya.

Pandangan geografi Mutakhir

E.A Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa metode analisis dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisis tersebut mampu menyelesaikan permasaklahan yang terjadi.

Pandagan geografi mutakhir juga di kemukakan oleh ahli geografi Inggris Roger Minshull (1970) bahwa geografi adalah strudi tentang ruang, tempat, sebaran, dan susunan dalam ruang.

Pandangan geografi mutakhir juga di tandai oleh adanya kajian- kajian geografi yang bersifat tematik dalam suatu wilayah.

Geografi ortodoks dan geografi terintegrasi

Perbedaan pandangan terhadap geografi menghasilkan pengertian yang berbeda-beda sehingga tidak dapat diterima setiap orang.

Tetapi merekamengakui elemen-elemen yang sama dalam geografi yaitu sebagai berikut:

  1. Para ahli geografi mengakui adanya persamaan dengan Ilmu pengetahuan bumi yang wilayah kajiannya sama yaitu, daerah permukaan bumi dan ruang yang bersifat abstrak.
  2. Para ahli geografi memiliki perhatian yang sama yaitu pesebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya.
  3. Para ahli geografi mengakui adanya unsure-unsur yang sama dalam geografi antara lainjarak, interaksi, gerakan( mobilitas, dan pesebaran.

Georafi ortodoks

Geografi ortodoks adalah geografi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah dan analisis terhadap sifat-sifat sistematisnya. Geografi ortodoks dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

a) Geografi fisik mengkaji fenomena fisoik geosfer

b) Geografi manusia mengkaji hubungan manusia

c) Geografi regional mengkaji perwilayahan dan cultural

d) Geografi teknik mengkaji teknik Geografi

e) Geografi filsafat kajian terhadap hakikat Geografi

Geografi terintergrasi

Geografi terintergrasi adalah kajian geografi sistematik dan regional sehingga disebut geografi terpadu

Albertus Ade Pratama